Monday, April 24, 2017

Bangkit

Manusia adalah makhluk paling sempurna, katanya. Sebagai khalifah, kita dipercaya. Namun kenyataan itu tentu tiada dapat dijadikan dalih agar berhak bersikap jumawa. Bagaimanapun, titah Tuhan mengabarkan sebuah niscaya akan manusia yang tempatnya salah nan lupa. Berbekalkan akal, manusia dapat jadi lebih baik dari malaikat, dan dapat lebih buruk dari hewan manapun di dunia.

Namun kita tidak diajarkan untuk menunggu, melainkan menerjang. Kita tidak diajarkan untuk pasif, melainkan bergerak aktif. Kita tidak dididik untuk menjadi seorang penyerah, melainkan seorang pejuang. Sebab manusia— sejak awalnya, kita adalah pemenang. Maka kita, yang dititah sebagai khalifah, sekaligus dikata bersifat salah nan lupa, berada di ranah tengah. Pada ranah itulah tugas kita untuk merayakan kesungguhan.

Karena setiap cinta membutuhkan ketegasan; apalagi dalam mencintai Ar-Rahman.


Jayakarta, April 2017
H-30 Ramadhan 1438 H


No comments:

Post a Comment