Wednesday, December 23, 2015

Sederhana


Aku ingin membahagiakanmu dengan sederhana.
Sesederhana canda di sela-sela padatnya hari kita,
Sesederhana pengaminan atas panjat doa yang kita saling pinta

Aku ingin menjadi kawanmu dengan sederhana. Sederhana saja.
Sesederhana mendukungmu untuk terus maju, melangkah, dan tidak berhenti sampai disana
Sesederhana mendengarkanmu berbagi cerita, atau menanyakan kabarmu secara tiba-tiba

Aku ingin menjadi bagian dari episodemu dengan sederhana.
Sesederhana jumpa atau sapa kita yang tidak direncana
Sesederhana senyum, tangis, dan tawa yang entah maknanya apa

Entah siapa yang akan meninggalkan siapa,

Kalau nanti tidak kau temui aku di syurga,
kumohon kesediaanmu untuk memanggil namaku -kelak dihadapan-Nya..

Aku ingin membahagiakanmu dengan sederhana.
Tapi faktanya, sampai kapanpun aku takkan kuasa.

Bahagiamu jelas-jelas karenaNya.
Pun bahagiaku, ia juga milikNya.

Kita ini cuma hamba.



ditulis di Kota Hujan pada hari petang,
ketika rintik menyapa kantin organik

2 comments: