Friday, May 1, 2015

Inspirasi

Cara termudah mendapatkan inspirasi adalah dengan memerhatikan sekeliling kita. Memerhatikan orang-orang terdekat kita. Mengambil hikmah atas kehadiran mereka. Ustadz Salim A. Fillah pernah memberikan nasihat pada kita untuk berfokus pada kebaikan-kebaikan. Ketika kita fokus pada kebaikan seseorang, maka kebaikannya pula lah yang akan menyeruak. Begitu pun sebaliknya, ketika kita fokus pada keburukan, maka tentu keburukan pula lah yang sering kita jumpai.

Sampai pada bagian ini, saya bersyukur bertemu dengan orang-orang hebat yang menginspirasi. Orang-orang yang mengajarkan pada saya tentang keyakinan, kekuatan tekad, dan bagaimana menerjemahkan diskusi menjadi aksi. Bagaimana menerjemahkan rencana menjadi nyata.

Salah lima-nya adalah mereka ini, teman-teman saya sejak duduk di bangku madrasah tsanawiyah (bahkan dua diantaranya teman sejak madrasah ibtidaiyah). Yang pada karantinanya MTsN 32 Jakarta tahun ini, saya dengan beruntung dapat menyampaikan kisah mereka di hadapan adik-adik kami. Kelimanya merupakan perwakilan dari jenjang pendidikan SLTA yang berbeda. Mulai dari SMA, SMK, MAN, hingga Pesantren.












Dan mereka 'hanya' lima dari keseluruhan inspirator yang saya kenal. Kemudian yang tertulis diatas hanyalah penggalan-penggalan yang kalau digali lagi, saya yakin akan ada begitu banyak hikmah di dalamnya. Sesungguhnya yang menginspirasi bukan semata prestasi, melainkan proses yang dijalani. Sampai detik ini pun saya sangat bersyukur bisa bertemu dengan begitu banyak orang yang memberikan banyak pelajaran bagi kehidupan saya. Mulai dari keluarga, guru, teman, hingga orang yang mungkin saya tidak pernah berinteraksi langsung dengannya. 

Sampai setelah acara tersebut selesai, sore harinya saya berjumpa dengan salah satu teman saya yang lain -yang juga penuh inspirasi. orang yang satu ini selalu tersenyum dalam setiap kesempatan-. Kemudian ia melihat slide presentasi yang baru saja saya dan dua teman lainnya gunakan untuk menyampaikan pesan ke adik-adik. Lantas ia bertanya, "Lah Riris kok nggak adaa?" saya jawab sambil memamerkan gigi; "Riris kan yang presentasi, hhe" :D

Jika setiap orang itu menginspirasi, maka mereka menginspirasi dengan caranya sendiri.
Dan bercerita tentang kalian adalah cara yang aku sukai. :)

Alih-alih mau motivasiin adik-adiknya, sendirinya jadi ikut termotivasi. Bener ya, prinsip membagi ilmu hakikatnya adalah menambah ilmu (plus investasi). Mungkin nggak banyak yang tahu juga, tapi berbagi di depan adik-adik MTs adalah salah satu dari sekian daftar mimpi yang ada dalam catatan di jurnal saya. Terimakasih MTsN 32 Jakarta, sudah memberikan kesempatan bagi kami untuk turut memberi sumbangsih. Terimakasih sudah dibuatkan surat izin juga (padahal beberapa tahun sebelumnya surat izin untuk ikut karantina juga ditolak sama Madrasah Aliyah saya). Alhamdulillah, semoga dua mata kuliah yang tidak saya ikuti itu akan jadi baik-baik saja. (Sekalian mohon doanya yaa :D).Semoga tahun depan bisa ikutan lagi, membawa lebih banyak inspirasi. InsyaAllah.

Terakhir, terimakasih untuk teman-teman formatur. Kemewahan itu bernama inisiatf. Mungkin saja nama kita tidak tercatat oleh manusia, tapi ingat bahwa malaikat tidak akan pernah salah catat. Sebaik-baik catatan adalah catatan kebaikan yang ditulis malaikat, bukan? :) semoga dijaga niat-niat kita dalam setiap kesempatan. Semoga niat karena Allah selalu berada pada tempatnya. Allahumma aamiin.

Jazakumullahu khairan katsiiran.

***

Memperjuangkan mimpi itu, seperti main layang-layang.
Mengudara di langit, menjejak di atas bumi.
Ditantang udara, diterjang angin.
Nggak ada kan, main layang-layang di tempat yang udaranya nggak gerak? :D
Anggap aja lagi main layang-layang.
:)
Semangat menginspirasi
Semangat menebar kebermanfaatan seluas-luasnya
di jalan-Nya, untuk-Nya.
Hingga nanti kita sampai pada-Nya.


***

Belajar itu ibadah,
Prestasi itu dakwah.

***

We are cool in our own way
Riz

No comments:

Post a Comment