Setiap kita pasti pernah
berjanji. Mulai dari yang sebatas ucapan dalam hati, hingga yang tertulis di
atas kertas bertandakan materai. Setiap kita pernah merasakan janji. Mulai dari
yang terucap sederhana di bawah pohon jambu hingga yang terikrarkan lantang di
hadapan banyak orang. Entah itu diri kita yang berperan menjadi sosok utama,
ataukah kita yang menjadi penonton diluar layar.
Dari sekian banyak janji yang
kita buat, maka yang paling istimewa sebenarnya adalah janji pada diri sendiri.
Karena baik disadari atau tidak, diri kita memiliki hak penuh atas tertunaikan
atau tidaknya janji tersebut. Tidak seperti janji pada pihak lain yang bisa
dituntut dan tidak terelakkan, janji pada diri sendiri lebih loyal dan
bersahabat. Kemudian tentu saja, lebih sulit untuk dilunasi.
Maka sesekali tengadahkan wajah
ke angkasa. Kemudian tertunduklah menatap bumi. Mungkin ada baiknya kita
megevaluasi diri? Mengingat-ingat daftar janji yang telah terpatri namun tak
menetap di hati. Tentang janji tuk perbaiki pribadi, janji kesungguhan tuk gapai mimpi. Soal janji
tiada lagi kata ‘nanti’, tentang janji-janji manis kita pada diri sendiri.
Maka kita boleh tersenyum, boleh menertawakan diri sendiri,
Ketika pada suatu waktu melihat ukiran kita sendiri tentang janji;
Promises are Promises
Janji adalah Janji
Dan pada kenyataannya kini
Diri masih merindu janji agar terpatri di hati.
Berbahagialah
Sejauh kita tak lupa meyakini
Bahwa janji Tuhan adalah pasti.
No comments:
Post a Comment