Saturday, January 3, 2015

Posisi-Kontribusi

Semakin banyak manusia yang pandai memodifikasi topengnya. Memoles dengan warna-warni indah yang seringkali membuat orang lain terkagum-kagum dibuatnya. Sayang, semakin kesini, semakin banyak topeng palsu yang dibuat-buat. Mengandalkan segudang titel untuk keperluan komersial semata. Keperluan pencitraan, atau paling tidak, keperluan kepuasan akan posisi. Ya, kepuasan akan posisi, bukan kebahagiaan akan kontribusi.

Jika tidak awas, manusia akan mudah dibutakan dengan kesenangan-kesenangan semu atas posisi. Padahal, kontribusi tidak pernah sejahat itu untuk mensyaratkan posisi sebagai mata uangnya. Syarat untuk berkontribusi adalah kontribusi itu sendiri. Tidak perlu ada embel-embel jabatan maupun posisi. Tapi kini, terjadi bias antara posisi dan kontribusi. Mereka yang dianggap tidak memiliki posisi, serta-merta dinilai tidak berkontribusi. Atau mereka yang tercatat namanya dalam banyak posisi, begitu mudahnya diartikan memiliki banyak kontribusi. Padahal, posisi tidak pernah menjadi jaminan bagi kontribusi.

Para pendahulu kita, memiliki posisi karena kontribusinya. Bukan sebaliknya.

No comments:

Post a Comment