Semakin banyak manusia yang
pandai memodifikasi topengnya. Memoles dengan warna-warni indah yang seringkali
membuat orang lain terkagum-kagum dibuatnya. Sayang, semakin kesini, semakin
banyak topeng palsu yang dibuat-buat. Mengandalkan segudang titel untuk
keperluan komersial semata. Keperluan pencitraan, atau paling tidak, keperluan
kepuasan akan posisi. Ya, kepuasan akan posisi, bukan kebahagiaan akan kontribusi.
Jika tidak awas, manusia akan
mudah dibutakan dengan kesenangan-kesenangan semu atas posisi. Padahal,
kontribusi tidak pernah sejahat itu untuk mensyaratkan posisi sebagai mata
uangnya. Syarat untuk berkontribusi adalah kontribusi itu sendiri. Tidak perlu
ada embel-embel jabatan maupun posisi. Tapi kini, terjadi bias antara posisi
dan kontribusi. Mereka yang dianggap tidak memiliki posisi, serta-merta dinilai
tidak berkontribusi. Atau mereka yang tercatat namanya dalam banyak posisi,
begitu mudahnya diartikan memiliki banyak kontribusi. Padahal, posisi tidak
pernah menjadi jaminan bagi kontribusi.
Para pendahulu kita, memiliki
posisi karena kontribusinya. Bukan sebaliknya.
No comments:
Post a Comment