Monday, March 17, 2014

Hanya Salah Dua


Kawan, masih hangat dalam ingatanku, tentang hari-hari gerimis kita. Ketika fikiran kita begitu sederhana; percaya bahwa hujan mampu mereset ulang isi kepala yang belakangan kusut tak terkira. Masih jelas dalam memoriku, perbincangan kita yang memecah dunia. Pagi-siang-sore-malam itu, ketika hujan turun rintik-rintik, ketika gerimis membasahi, ketika bumi kita dibasuh derasnya air langit, saat waktu tahu-tahu seakan terhenti. Menyisakan potongan-potongan memori untuk masa depan, menghapus kerumitan isi kepala kita seketika, --sejenak setelah kita memanjatkan puji pada Sang Kuasa, setelah kita menyisipkan doa dalam hati masing-masing. Kita tersenyum memandangi tetes kepingan awan. Sampai saat ini pun, aku masih percaya akan keajaiban itu.

Dan kita hanya salah dua dari miliaran manusia yang merasakan hal sama,

pada momen-momen tersebut. :)

No comments:

Post a Comment