Friday, January 17, 2014

The Coolest Man Ever

Dua hari yang lalu, saya kedatangan seorang tamu. Sahabat yang sudah lama tidak saya jumpai sosoknya. Jarak rumah kami tidak terlalu jauh meski lintas provinsi. Rumahnya berlokasi di Jakarta Pusat sementara saya di pinggiran Jakarta Selatan. Dikunjungi oleh seorang teman lama memang selalu saja menyenangkan. Ada rindu yang sudah lama tersimpan. Banyak cerita yang hendak ingin dibagikan. Berharap suatu saat dapat melisankan secara utuh, bertatap, meski saat itu tengah terpisah jarak. Dan belum lama, doa-doa itu menjadi kenyataan. Kami bertemu lagi, setelah sekian lama.

Seperti aliran sungai, perbincangan kami mengalir. Deras. Sesekali mengembalikan niatan awal, tujuan dan manfaat apa yang akan kami gapai dengan dialog yang tercipta. Saya ingat perbincangan itu, di dalam sebuah angkutan umum. Perbicangan yang benar-benar saya rindukan beberapa bulan belakangan. Kami membicarakan tentang sosok itu. Seseorang yang sejak dulu sama-sama kami kagumi, dan diam-diam merupakan sosok yang sama-sama kami rindukan. Lelaki keren yang benar-benar jadi idola. Sesekali kami tersenyum lantas tertawa kecil mendapati kekaguman kami akan dirinya yang begitu memikat. Haha, kenapa juga kami mesti mengagumi sosok yang sama? Entah. Hanya saja, saya rasa hal tersebut menjadi salah satu alasan kenapa kami mampu hanyut dalam perbincangan-perbincangan selama ini. Bukankah membicarakan sesuatu yang sungguh kita cintai akan selalu menyenangkan?

Dalam organisasi, sosoknya begitu mengagumkan. Mengetuai, menjadi pimpinan, ia tahu betul potensi dari masing-masing anggotanya. Maka tak heran jika semua program terorganisasi dengan baik. Kharismanya tidak sebatas menghidupkan kekaguman orang lain terhadap sosoknya, namun mampu menjadikan para anggotanya menghargai diri masing-masing.  Lelaki yang satu ini benar-benar pandai membuat orang lain merasa diistimewakan. Bukankah memang demikian adanya? Kita akan mengoptimalkan kinerja manakala merasa dipercaya. Dan dia, seorang yang kami kagumi ini sungguh-sungguh mampu membangkitkan percaya diri orang lain. Kami hanyut dalam perbincangan. Tak begitu memperdulikan pandangan beberapa orang yang juga menaiki angkutan umum yang sama. Tersenyum. Hei, nyatanya kami sama-sama sedang jatuh hati.

Kami sama sekali tidak merasa rugi jika menyematkan ini padanya --> The coolest man ever! :D karena bukan hanya itu. Perangainya dalam keseharian sungguh luar biasa. Diamnya menjadikan ia begitu terhormat, sementara ketika bicara, sosoknya jadi amat memikat. Hiperbola? Haha, tidak. Ini serius, bahwa dia bena-benar keren.  Kami berdua memang belum pernah berbincang langsung dengannya meski diam-diam saya kerap kali menuliskan surat. Berlembar-lembar, dan entah bagaimana caranya agar semua surat itu mampu tersampaikan. Suatu saat nanti. Semoga. Atau bisa jadi Tuhan sudah menyampaikannya? Melalui udara, mungkin? Bisa jadi.

Kami mengagumi sosok yang sama, dan kami sama sekali tidak saling cemburu. Justru kami saling berbagi. Kami membicarakan sosoknya, agar cinta yang ada pada kami terhadapnya semakin besar. Saling menguatkan. Saling meyakinikan. Siang hari menjelang sore, ada doa yang terselip dalam hati-hati kami. Di dalam sebuah angkutan umum berwarna merah menyala, di tengah kericuhan jalan raya, di atas bumi cinta yang juga ditapaki oleh lelaki itu, kami menerbangkan harap. Semoga pada suatu waktu, Tuhan berkenan mempertemukan kami dengan sosoknya. Sosok yang begitu kami rindukan, yang hari itu menjadi topik pembicaraan kami. Aamiin.

Nama lelaki itu, Muhammad. :)


Sumber: myislamicpartner.com

4 comments:

  1. Salallahu 'alaihi was salaam. Ia, meski berada di zaman yang berbeda, di belahan bumi yang berbeda dan kini berada di alam yang berbeda. Tetaplah sampai setiap salam dari ummatnya. Di akhirat kelak dia akan mengenali, "Oh engkaukah si fulanah yang setiap hari menitipkan salam dan berdoa untukku?" Semoga kita dikenali olehnya, meski kita tak pernah melihat beliau, Salluu 'Alain...

    ReplyDelete
    Replies
    1. aamiin allahumma aamiin, :)
      salallahu 'alaihi wassalaam

      Delete