Topik tentang jodoh selalu menjadi pembicaraan hangat di kalangan mereka yang memasuki usia 20an. Bukan lagi bicara tentang jatuh cinta ala ala ABG atau semacamnya, melainkan mereka yang berada di kisaran usia tersebut mulai memikirkan tentang komitmen dan masa depan. Wajar. Dan bahkan selayaknya demikian.
Tapi tahukah Anda, di tengah pemahaman yang semakin membaik tersebut (bahwa membicarakan pasangan bukan lagi bicara sebatas cinta, melainkan sampai pada keselarasan visi misi dalam menatap dunia), musuh bebuyutan kita selalu saja menemukan celah untuk merayakan penggodaannya.
Tidak sedikit dari kawula muda yang katanya paham agama, namun terjebak dalam prinsip keindahan frase yang katanya 'jatuh cinta karena Allah'. Padahal sebagai seorang hamba, selayaknya jatuh cinta pada manusia hanyalah buah dari jatuh kepada sang Khalik. Jadi jika ada rasa yang hadir sebelum akad tiba, curigalah bahwa syaithan tengah meniup-niup si relung hati. Jatuh cinta karena Allah, maknanya adalah begini: Orang itu telah resmi menjadi pasangan halal Anda. Maka Anda jatuh cinta kepadanya, sebagaimana Allah mensyariatkan demikian untuk mencintai pasangan.
Meskipun terlepas dari itu semua, segala hal yang terjadi adalah atas seizin Allah, tentu saja.
Kepada jodoh saja.
Ada tips ampuh bagi Anda yang tengah memasuki periode tersebut. Adalah wajar jika Anda mulai memikirkan pendamping hidup. Terlebih di berbagai penjuru mulai bertebaran kabar sejawat yang melepas masa lajangnya. Alih-alih mulai melirik sana-sini dan menebak-nebak siapa kira-kira jodoh Anda tanpa kejelasan, lebih baik memantapkan hati dulu untuk jatuh cinta kepada jodoh Anda.
Loh, kan jodohnya juga belum tau siapa? Gimana jatuh cinta?
Nah. Itulah poinnya. Anda tidak mau ambil risiko untuk kecewa karena berharap, bukan? Maka jatuh cintalah pada jodoh Anda saja. Artinya, siapapun yang hadir hari ini di hadapan Anda, siapapun yang melintasi fikiran Anda, ingat bahwa Anda sudah jatuh cinta. Selama akad belum terucap, artinya siapapun itu, ia bukan jodoh Anda. Dan Anda tidak sedang jatuh cinta padanya. Anda telah jatuh cinta kepada jodoh. Jodoh adalah seseorang yang telah mengikrarkan diri untuk membersamai Anda melalui akad.
Kepada jodoh saja.
Prinsip ini akan memudahkan Anda untuk menjalani setiap proses agar selalu mengembalikan sesuatu pada Allah. Jika akhirnya menikah, berarti jodoh. Jika tidak, berarti bukan jodoh. Sederhana. Jadi tidak perlu ada kisah haru biru antara Anda dengan seseorang yang bukan jodoh Anda. Tidak ada kamus gagal move on bagi Anda yang memahami dan menerapkan prinsip ini. Percayalah.
Kepada jodoh saja.
Mereka yang telah melalui proses khitbah pun nyatanya belum tentu jodoh. Khitbah atau lamaran sama sekali tidak memberikan ikatan apapun pada keduanya. Apalagi dengan yang belum melalui proses khitbah. Artinya, Anda harus pandai-pandai mengatur hati. Syaithan lembut sekali godaannya. Kalaupun Anda hendak menyebut namanya dalam doa, tidak salah. Itu bukan hal yang buruk, in syaAllah. Tapi bawalah namanya dalam doa Anda secara netral. Sebagai saudara seiman (bukan sebagai calon (?) jodoh. Ingat, jodoh itu rahasia Allah). Bukan apa-apa, ini hanya upaya untuk menjaga hati Anda. Kalau Allah, tidak disebut namanya pun, Dia pasti tahu.
Oh iya, jika Anda bisa mendoakan orang lain, jangan lupa untuk mendoakan jodoh Anda tentunya. Meskipun Anda belum tahu siapa ia, tenang saja. Karena tujuan doa adalah Allah. Dan Allah, jangankan jodoh. Anak-anak Anda kelak pun, Allah sudah tahu. Kalau perlu titip salam melalui Allah untuk menyampaikan pesan pada sang jodoh, betapa Anda mencintainya. Sah-sah saja. :)
Kepada jodoh saja.
Jodoh adalah sesuatu yang perlu diikhtiarkan. Itu jelas. Tapi ingat bahwa bentuk ikhtiar menemukannya bukan dengan jatuh cinta. Jatuh cinta adalah ikhtiar membersamainya kelak untuk mendapat ridha-Nya. Ikhtiarkan ia dengan logika dan munajat cinta pada Yang Maha Pencipta. Sesiapa yang dikira jika bekerjasama dengannya dapat mendekatkan diri Anda dengan Allah, sesiapa yang diduga dengannya surga terasa lebih dekat, ikhtiarkan. Namun ingat, cukup Anda jatuh cinta pada jodoh saja.
Kepada jodoh saja.
Menyematkan cinta kepada jodoh saja, adalah hal yang lebih dalam maknanya dari sebatas penjagaan diri. Ialah pembuktian cinta Anda pada Sang Khalik. Karena sejatinya, seorang hamba hanya patut jatuh cinta pada Rabb-nya. Adapun cinta-cinta lain yang bermunculan hanyalah hasil bias dari cinta yang hakiki tersebut. Jika pun akhirnya Anda bertemu dengan seseorang yang telah membersamai Anda melalui akad, ingat bahwa cinta yang Anda miliki sama sekali tidak berhak untuk berlabuh kepadanya. Pelabuhan cinta Anda hanya kepada Allah semata. Sama, pasangan Anda juga demikian. Tidak perlu khawatir akan rasa yang jadi hambar. Karena kecintaan padaNya akan dengan indah melahirkan sakinah mawaddah warahmah secara otomatis pada Anda berdua.
Kepada jodoh saja.
Jadi kalau saat ini Anda 'terlanjur' mengakui bahwa Anda tengah jatuh cinta pada seseorang yang tidak jelas adakah ia jodoh Anda atau bukan, lebih baik benahi sekarang juga. Jatuh cintalah pada jodoh Anda saja- terlepas apakah Anda dengannya akan berjumpa di dunia atau di akhirat kelak.
Terakhir, jatuh cinta pada jodoh akan memacu Anda untuk lebih produktif dan berkarya. Ada begitu banyak ilmu yang belum Anda pelajari, ada begitu banyak ranah yang bisa Anda tebari manfaat. Daripada meluangkan waktu untuk jatuh cinta pada orang lain yang belum tentu Allah ridha akannya, lebih baik memantapkan hati dan mengoptimalkan potensi untuk semesta, kan?
Maka kepada jodoh Anda,
selamat jatuh cinta! :D
*Kepada semua, mohon doa untuk sahabat saya Nida Khansa Nazihah yang in syaAllah beberapa hari lagi akan melangsungkan akad pernikahannya. Hatur nuhun.. silahkan kunjungi tulisannya tentang jodoh disini :)
No comments:
Post a Comment