Wednesday, August 26, 2015

Istighfar

"Beri aku satu kalimat."
"Kalimat macam apa?"
"Yang mampu melembutkan hati, mengindahkan lisan, menyejukkan jiwa-raga."
"Ah, aku pernah dengar tentang itu!"
"Sungguh?"
"Lafadzkan istighfar, dan rasakan semesta bergetar."

Istighfar.
اَسْتَغْفِرُ اَللّهَ الْعَظِیْمَ - اَسْتَغْفِرُ اَللّهَ الْعَظِیْمَ - اَسْتَغْفِرُ اَللّهَ الْعَظِیْمَ - اَسْتَغْفِرُ اَللّهَ الْعَظِیْمَ

Ada orang yang merasa dirinya terlalu hina untuk memohon kepada Allah. Merasa enggan untuk mengucap kalmat thayyibah karena merasa diri terlalu kotor, biasa-biasa saja, dan sebagainya. Padahal, semakin kita merasa demikian, harusnya semakin kita menyadari betapa diri sangat butuh untuk memohon padaNya. Semakin kita tahu bahwa diri kita bukan apa-apa, dan sangat membutuhkan pertolongan serta belas-kasih dariNya.
Bukan karena pemahaman agama kita telah baik, bukan karena kita merasa telah begitu dekat denganNya. Melainkan, karena kita tahu betapa hinanya diri kita, karena kita tahu bahwa kita membutuhkan Dia dalam setiap hela nafas yang ada. Juga karena dengan mengingatNya, akan menjadi jembatan penghubung agar kita dekat dengan Dia; Raja dari Segala Raja.
Tidak ada ingatan yang lebih baik dari mengingat Allah. Tidak ada permohonan yang lebih baik dari memohon ampunan pada Allah.
Jika ada kalimat yang menyembuhkan luka sekaligus menumbuhkan cinta, ialah itu -istighfar.. :')

No comments:

Post a Comment