"Kedekatan hati itu tidak rumit, Nak. Kalau dua hati sama-sama terkoneksi dengan Allah, mereka akan senantiasa menemukan cara untuk saling menyapa meski tanpa kata. Mereka akan selalu menemukan cara untuk bertukar kabar meski tanpa jumpa. Kalau dua hati sama-sama terkoneksi dengan Allah, maka tidak perlu lah saling kenal sejak lama, janjian ketemuan, atau hal remeh-temeh semacam itu jadi syarat atas kedekatannya. Mereka akan jadi dekat oleh sebab iman dalam hatinya."
"Ummi sama Tante Zahra dulu begitu? dekat karena Allah?"
"Iya. Ummi sama Tante Zahra bahkan nggak pernah satu almamater. Dulu Ummi pertama kali ketemu Tante di halte bis. Tahu-tahu orangnya ramah sekali."
"Ummi sama Ustadzah Firda juga begitu?"
"Iya, Sayang. Ummi dekat dengan beliau sejak pertama kali sampai ke kota ini. Beliau tetangga pertama yang mengetuk pintu rumah sambil bawain kue buatannya."
"Terus mana bagian imannya, Mi?"
"Orang-orang yang dalam hatinya punya iman, akan dekat dengan sendirinya. Ada ikatan persaudaraan sebagai sesama muslim. Ukhuwah namanya." jawab perempuan yang sedari tadi disapa Ummi itu sambil mengaitkan kedua kelingking tangannya.
"Ummi?"
"Ya?"
"Ummi sama Abi juga begitu?" pertanyaan anaknya kali ini mengundang tawa kecil.
"Iya Amira sayang. Nanti Amira akan mengerti. Sekarang yang penting kuatkan iman Amira. Iman itu dikuatkan dengan selalu ingat sama Allah. Mulai dari Amira bangun tidur, ingat bahwa Allah yang membangunkan. Amira mandi melihat air, bersyukur Allah beri kesempatan bertemu air. Begitu terus sampai Amira tidur lagi, ingat bahwa hari ini Allah sudah baik sekali mengizinkan Amira bermain, pergi sekolah, mengaji, bertemu teman-teman. In syaAllah dengan iman yang ada, kita akan bertemu orang-orang baik yang juga beriman sama Allah." jawab perempuan itu sambil tersenyum. Anaknya mengangguk-angguk (seakan) mengerti.
"Ummi sama Amira pasti juga begitu," gadis kecil itu mengaitkan kedua kelingking tangannya, kemudian melanjutkan, "Amira dekat dengan Ummi karena kita berdua beriman sama Allah." lantas memperlihatkan gigi-giginya yang berbaris rapi. Perempuan yang sedari tadi disapa Ummi kemudian menyeka kedua sudut matanya.
No comments:
Post a Comment