Saturday, April 12, 2014

Semoga Kau Baik-baik Saja

Aku sungguh merindukan perbincangan kita. Aku serius. Sangat-sangat merindukannya. Maka sesekali kuharap Kau cukup tega meluangkan waktumu, sejenak saja. Bukan perbincangan serius yang membutuhkan waktu berlarut-larut. Sederhana saja, perbincangan basa basi atau sekadar percakapan dalam diam. Kita memang kerap diam, padahal aku benar-benar ingin menanyakan kabarmu dalam satu waktu. Padahal aku benar-benar ingin tahu apa gerangan kesibukanmu, apa kabarnya kehidupanmu. Tapi saat ini aku sungguh ingin menunggu. Adakah Kau sebenarnya peduli? karena kurasa selama ini akulah yang kerap mulai menyapamu, memaksamu untuk masuk dalam perbincangan rancanganku.

Mungkin, ada baiknya aku diam. Lebih baik terpaksa tak menyapamu, dibanding membuatmu terpaksa menjawab sapaku. Mungkin, lebih baik aku diam. Cukup menanyakan kabarmu melalui partikel udara. Dan biar semesta yang menjawab tanya sederhanaku. Semoga Kau baik-baik saja.



Seperti yang ibuku selalu ajarkan, bahwa menyayangi bukanlah sebuah perniagaan.
Maka biarkan ia mengalir apa adanya, tak peduli satu, dua, tiga, atau pun empat arah.
Tuhan mencintai hamba yang mencintai saudaranya karena Dia.
Dan itu sungguh kabar menggembirakan bagi para pengiman-Nya.

Jadi, semoga Kau baik-baik saja. :)

No comments:

Post a Comment