Tiap
jiwa jana yang merekah saling bersinggungan
Serupa
putaran jantera yang jadi saksi akan perjalanan
Jikalau
memang pilinan debu mampu menyuarakan
Syahdan,
Biar
saja partikel semesta yang menyampaikan
Pilinannya
menyeruak pada relung-relung
Membentuk
metamorfosa terselubung
Dibalik
udara, ditelan samudra
Dijunjung
para perengguk yang mengaku berwibawa
Semerbak
Semarak
Mereka
ramai suarakan kebersamaan
Tentang
ikatan cakrawala dunia para pejalan
Tentang
solidaritas yang serupa mozaik cinta
Intisari
kerja yang bukan sekadar euforia
Lantas
debuku bersembunyi di dasar palung
Melantunkan
harap pada balik tempurung
Tanpa
secercah pun pergi melupakan cita
Tanpa
selangkah pun diam mengabaikan rasa
Karena
persaudaraan bukan perniagaan
Bukan
pula muara yang layak dipertandingkan
Solidaritas
meretas makna
Melampaui
kumpulan deskripsi dan untai kata
Abadi
Hingga
nanti
Bahwa
tiap jiwa jana yang merekah saling bersinggungan
Serupa
putaran jantera yang jadi saksi akan perjalanan
Jikalau
memang satuan langit berjanji demikian
Syahdan,
Perjumpaan
kita bukan sekadar kiasan, kan?
Ditulis dalam partisipasi Lomba Cipta Puisi Espent 2015